Terima kasih anda telah mengunjungi blog Yayasan Maraqitta'limat***Info Yayasan Maraqitta'limat bisa dilihat di yamtia.wordpress.com***Pemondokan jamaah haji tahun ini paling jauh 4 km dari masjidil harom***Pelajar di Makkah Mukarromah siap membantu jamaah hajji selama berada di Makkah Mukarromah***Para Relawan siap kembali dikirim ke Gaza

Jumat, 14 Mei 2010

KIPRAH TGH.M.ZAINUDDIN ARSYAD DALAM MENYEBARKAN ISLAM DI PULAU LOMBOK


Oleh : H. Sahlan Rafiqi Sasaky

Mungkin tidak banyak yang mengenal sosok seorang ulama sufi ini, tetapi tidak bisa dipungkiri ulama inilah yang juga telah banyak berjasa dalam mengembangkan ajaran Islam di pulau Lombok. Dialah TGH.M.Zainuddin Arsyad, beliau merupakan putra dari salah seorang ulama yang bernama TGH.M.Arsyad. Beliau bertempat tinggal di desa Mamben Lauk, Kecamatan Wanasaba, Lombok Timur, NTB.

TGH.M.Arsyad adalah salah seorang tokoh agama yang pada waktu itu sangat gigih menentang penjajahan jepang di Indonesia. Sehingga beliau bersama santrinya memimpin langsung penyerangan ke markas Jepang yang terletak di Wanasaba. Dan menyebabkan salah seorang santrinya gugur di medan pertempuran. M.Arsyad memiliki beberapa orang putra diantaranya adalah Muhammad Zainuddin.

Muhammad Zainuddin inilah yang ketika berusia kurang lebih empat tahun ( usia yang sangat kecil) dikirim olehnya ke Makkah Al-Mukarromah untuk menimba ilmu disana. Zainuddin kecil akhirnya berangkat menuju ke Makkah Al-Mukarromah meninggalkan ayah ibunya beserta saudara-saudaranya.

Apa yang dilakukan oleh TGH.M.Zainuddin Arsyad selama di Makkah Al-Mukarromah, ternyata tidak banyak yang mengetahui. Karena selama hidupnya, ia tak pernah menceritakan kepada siapapun apa saja yang ia lakukan ketika berada di tanah suci Makkah, takut kalau ia menceritakan hal tersebut akan menjadi kesombongannya. Namun dilihat dari penuturan saudara angkatnya ketika di Makkah, rupanya tidak diragukan lagi bahwa M.Zainuddin merupakan orang yang cerdas, bahkan dalam usia 15 tahun ia mampu menghafal Al-Qur’an 30 juz. Tidak ada waktu yang digunakan oleh beliau kecuali belajar dan belajar.

Tuan Guru H.M.Zainuddin Arsyad merupakan alumunus Madrasah Darul Ulum, Makkah Al-Mukarromah yang mendapatkan predikat Mumtaz dari para masyayikhnya. Pada waktu itu, Darul Ulum merupakan madrasah yang banyak diminati oleh orang Indonesia, diantara masyayikhnya yang terkenal adalah Syekh Muhammad Yasin Padang. Syekh Yasin Padang adalah guru sekaligus teman bagi M.Zainuddin. Darul Ulum terletak di sebuah perkampungan yang diberinama Jarwal kurang lebih 1 km dari Masjidil Harom. Namun, kini Darul Ulum sudah tidak bisa didapatkan lagi karena diambil alih oleh pemerintah Arab Saudi.

Pada tahun 1930, TGH.M.Zainuddin Arsyad memutuskan kembali ke tanah air tempat kelahirannya guna mengajarkan masyarakat yang bodoh terhadap agama pada waktu. Menurut sesepuh masyarakat desa Mamben Lauk, ketika kembali ke tanah air beliau sama sekali tidak bisa berbahasa Sasak ataupun Indonesia, beliau hanya menggunakan bahasa Arab. Namun karena kecerdasannya, tidak dalam waktu yang lama beliau sudah fasih bahasa sasak dan Indonesia.

Saat kembali ke tanah air, TGH.M.Zainuddin Arsyad sangat prihatin melihat kondisi masyarakat pulau Lombok yang pada waktu itu masih banyak yang tidak paham dengan agama Islam, Sehingga beliau membentuk sebuah pengajian kecil-kecilan di rumah beliau.


Namun beliau juga melihat kondisi masyarakat yang ada di pesisir pantai, yang masih banyak belum beragama islam, karena melihat seperti itu akhirnya beliau memutuskan untuk melakukan misi dakwah ke daerha-daerah pesisir di pulau Lombok. Misi dakwah beliau dilakukan dengan berjalan kaki mengelilingi pesisir pulau Lombok diantaranya adalah Sambelia, Obel-Obel, Swela, Sapit, Santong, Gangga, Sembalun dan Bayan. Beliau berdakwah sambil berdagang. Menurut penuturan salah seorang jamaah Yayasan Maraqitta’limat Bayan, TGH.M.Zainuddin Arsyad adalah salah seorang ulama yang santun dan penyabar. Bahkan beliau sering memberikan pinjaman uang kepada msyarakat yang membutuhkan. Beliau tidak segan-segan membebaskan hutang kepada seseorang apabila orang tersebut mau menjalankan syariat islam sepenuhnya. Melihat akhlak beliau yang seperti itulah akhirnya banyak masyarakat berbondong-bondong m,enyatakan diri masuk ke dalam agama islam. Di mana beliau singgah melakukan misi dakwah, disitulah beliau mendirikan madrasah-madrasah sebagai tempat mengaji bagi masyarakat.

Semakin banyaknya masyarakat yang mengaji kepada beliau, akhirnya pada tahun 1952 TGH.M.Zainuddin Arsyad bersama rekan-rekannya mendirikan sebuah pondok pesantren yang diberinama Pondok Pesantren Maraqitta’limat. Maraqitta’limat memiliki arti tangga pendidikan. Pondok Pesantren Maraqitta’limat berlokasi di desa Mamben Lauk, Kecamatan Wanasaba, Lombok timur, NTB yang pada akhirnya ponpes ini memiliki beberapa cabang yang tersebar di seluruh wilayah pulau Lombok bahkan luar dari pulau Lombok seperti Sumbawa dan Makassar, Sulawesi Selatan. Pada tahun 1964, TGH.M.Zainuddin Arsyad membentuk sebuah yayasan yang diberinama juga Yayasan Maraqitta’limat. TGH.M.Zainuddin Arsyad bertindak selaku ketua umum yayasan dan sekretarisnya adalah ust.H.Abdul Mannan. Yayasan Maraqitta’limat bergerak di bidang pendidikan, social dan dakwah.

Di tengah perkembangan Yayasan Pondok Pesantren Maraqitta’limat yang begitu pesat, TGH.M.Zainuddin Arsyad berpulang ke rahmatullah pada tanggal 4 Februari 1991, beliau meninggalkan seorang istri dan 6 orang putra. Sebelum meninggal, beliau menunjuk putra beliau yang ketiga, TGH.Hazmi Hamzar sebagai pengganti beliau. Sehingga Muktamar Yayasan Maraqitta’limat mengukuhkan TGH.Hazmi Hamzar sebagai pucuk pimpinan Yayasan pondok Pesantren Maraqitta’limat. Sampai sampai saat ini Yayasan Pondok Pesantren Maraqitta’limat memiliki 19 Madrasah Ibtidaiyah, 3 SD Islam, 17 Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, 2 buah SMU, dan beberapa buah SMK serta 2 buah perguruan tinggi yaitu STIKES dan STKIP Hamzar.


Selain mengelola bidang pendidikan, Maraqitta’limat juga bergerak di bidang dakwah dan social yang ditandai dengan ratusan majelis ta’lim dan berdirinya beberapa pantai Asuhan yang tersebar di berbagai wilayah di provinsi Nusa Tenggara Barat bahkan di luar provinsi NTB seperti Sulawesi Selatan dan Kalimantan Timur. Di bidang ekonomi, Yayasan Maraqitta’limat memiliki Koperasi Pondok Pesantren Putra Hamzar yang di ketuai oleh H. Mashal, SH.MM (putra TGH.M.Zainuddin Arsyad yang ke-5). Di usia yang ke – 58 Yayasan Maraqitta’limat memiliki berbagai macam program yang harus tuntas di tahun 2010 diantaranya program satu rumah satu sarjana yang mendapat respon positif dari Menteri Agama RI, pendirian Radio Ummat Al-Hamzar, pembentukan Pusat Bimbingan konseling dan sejumlah program lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar