Terima kasih anda telah mengunjungi blog Yayasan Maraqitta'limat***Info Yayasan Maraqitta'limat bisa dilihat di yamtia.wordpress.com***Pemondokan jamaah haji tahun ini paling jauh 4 km dari masjidil harom***Pelajar di Makkah Mukarromah siap membantu jamaah hajji selama berada di Makkah Mukarromah***Para Relawan siap kembali dikirim ke Gaza

Kamis, 13 Mei 2010

Jika Saudaramu Adalah Penghuni Neraka Jahannam


“fikirkan, jika saudara yang biasa bercengkerama dan menyayangi anda adalah penghuni neraka jahannam…!”

selasa (16/2). Kata-kata diatas terlontar dari mulut seorang Abdul ‘Aali, pemuda muslim dari Prancis yang kini belajar di sebuah perguruan tinggi di kota Makkah.

Sebuah pertemuan pelajar Indonesia di sebuah Jaliyat (markas dakwah) di Syarai’, kota kecil di pinggiran propinsi Makkah berlangsung dengan gemaan takbir dan tasbih yang terus terucap. Dibuka dengan nasehat dari DR Sitir (Dekan Fakultas Hukum, Ummul Qura University) yang mengangkat tema pemuda dan tanggung jawab, kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab dengan muallaf asal prancis Abdul ‘Aali.

Terlahir dan dibesarkan ditengah keluarga nasrani membuat keislaman yang kini dipegangnya kuat ia jaga. seakan seperti pemain sepak bola yang telah susah payah mengejar bola, dan ketika bola telah didapat, tidak akan dia lepaskan kecuali untuk sebuah hadiah manis, gol indah. begitupun dengannya yang tak akan melepaskan Islam, tak ada tujuan lain kecuali hanya surgaNya.

Beberapa pertanyaan yang terlontar dijawabnya dengan polos, terlihat sekali bahwa dia tidak ingin menyembunyikan sesuatu untuk dijadikan nasehat bagi pemuda Islam sebayanya. seperti ketika dia menjelaskan pergaulan anak setingkat SD yang telah akrab dengan rokok dan minuman keras, dan bermain perempuan di umur SMP, juga status perkawinan di masyarakat Prancis, na’udzubillah min dzalik.

Mengakhiri tanya jawab. Pertanyaan indah terlontar dari mulut bambang, seorang mahasiswa Indonesia asal lombok tengah. “bagaimana kesan anda ketika memeluk Islam, dan tolong berikan nasehat kepada pemuda Islam yang terlahir dari keluarga muslim namun tidak sayang dengan keIslamannya.”

Sedikit menarik nafas. Abdul ‘Aali mengeluarkan kalimatnya dengan bahasa arab fushah “fikirkan, bagaimana jika saudara anda yang biasa bercengkerama dengan anda adalah penghuni neraka” kembali dia terdiam. mungkin kalimat itu berat terucap. mengingat keluarganya yang masih memeluk agama nasrani.

“kalian terlahir ditengah keluarga muslim, tidak ada yang mempersulitkan kalian untuk mengamalkan islam”

kemudian dia menuturkan prosesnya memeluk Islam. bermula dengan penasaran dengan Islam yang selalu mendapat ketidak adilan, kemudian suka mendengar dengungan adzan, dan berusaha selama berbulan bulan mencari buku islami. ketika bertemu dengan teman dari syiria, ia memesan quran terjemah perancis dan harus menuggu dua bulan. ketika quran telah didapat, ibunya melarangnya untuk membaca.

sebuah perjuangan yang berat. sehingga kemudian dia memeluk islam di prancis dan kemudian hijroh ke makkah atas dukungan beberpa ulama negerinya.

nasehat yang dalam lagi bermakna terlontar dengan gaya bahasanya yang fashih. mengajak pemuda islam untuk bangkit. melihat bekal yang ada dan mengamalkan. betapa mahal hidayah yang dicari banyak orang hanya tergadaikan dipermainkan oleh pemuda islam zaman ini.

pesannya cukup singkat, dia mengajak untuk mensyukuri hidayah dengan beribadah kepada sang pencipta.(rafiq jauhary/sahlan rafiqi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar