LOMBOK TIMUR - Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Hamzar yang terletak di Desa Mamben Daya Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur, yang dibuka sejak tahun 2008 lalu terus meningkatkan mutu pendidikan bagi mahasiswanya.
Hal ini terlihat dari berbagai program yang dilaksanakan oleh para pengelolanya seperti Lab skill, lomba seminar antar kelas dan beberapa kegiatan lainnya. Sehingga tidak heran, minat para mahasiswanya untuk belajar terus meningkat.
Menurut Pimpinan Pusat Yayasan Maraqitta’lima TGH. Hazmi Hamzar, tujuan didirikannya STIKES ini adalah ingin mencetak kader-kader masa depan bangsa yang ahli di bidang kesehatan. Dan untuk memudahkan para mahasiswanya praktek kesehatan, maka beberapa bulan lalu telah diresmikan sebuah klinik sehat yang diberinama dengan Klinik Hamzar yang berada di dekat kampus induk.
Salah seorang mahasiswa sesester III, mengakui bahwa keberadaan STIKES ini cukup membantu dan memiliki nilai lebih bila dibandingkan dengan perguruan tinggi lainnya terutama di bidang lab skill, karena para pengelola STIKES ini terus berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan berbagai program seperti yang disebutkan diatas.
Semoga STIKES ini mampu mencetak kader-kader bangsa yang memiliki keahlian di bidang kesehatan.
Senin, 11 Januari 2010
Kamis, 07 Januari 2010
MENUJU SURGA DENGAN CINTA
Setiap individu pasti akan merasai cinta dan mencintai sesuatu. Cinta adalah perasaan halus yang dimiliki hati setiap manusia, dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam Islam, cinta merupakan masalah utama dalam kehidupan dunia dan akhirat. Ini karena Islam sendiri merupakan agama yang berasaskan cinta. Sabda Rasullulah SAW.: "Tiga perkara yang apabila terdapat pada diri seseorang maka ia akan mendapat manisnya iman, yakni: Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai daripada yang lain; mencintai seseorang hanya karena Allah, dan benci untuk kembali kepada kekafiran sebagaimana ia tidak suka dilemparkan ke dalam neraka" (HR. Bukhari dan Muslim).
Oleh karena itulah Islam menyeru kepada cinta, yaitu cinta kepada Allah, cinta kepada Rasulullah, cinta kepada agama, cinta kepada aqidah, juga cinta kepada sesama makhluk, sebagaimana Allah menjadikan perasaan cinta antara suami istri sebagai sebagian tanda dan bukti kekuasaan-Nya, firman Allah SWT: "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir (QS. Ar-Ruum: 21).
Jelaslah bahwa cinta adalah tanda kehidupan ruhani dalam aqidah orang mukmin, seperti halnya cinta juga menjadi dasar dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat. Selain itu, iman dalam Islam ditegakkan berdasarkan cinta dan kasih sayang, sebagaimana terlukis indah dalam sabda Rasulullah SAW : "Demi Dzat yang diriku ada di tanganNya, kamu tidak akan masuk syurga sehingga kamu beriman, dan kamu tidak akan beriman dengan sempurna hingga kamu saling mencintai. Maukah aku tunjukkan kepada kalian sesuatu yang jika kalian lakukan kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian." (HR Muslim). Dalam hadist diatas, Rasullulah SAW menegaskan bahwa jalan menuju ke syurga bergantung kepada iman, dan iman bergantung kepada cinta. Maka cinta adalah syarat dalam iman, rukun dalam aqidah, dan asas dalam agama.
Cinta dalam Islam adalah kaidah dan sistem yang mempunyai batas. Ia adalah penunjuk ke arah mendidik jiwa, membersihkan akhlaq serta mencegah atau melindungi diri daripada dosa-dosa. Cinta dapat membimbing jiwa agar bersinar cemerlang, penuh dengan perasaan cinta dan dicintai.
Sayangnya dalam kondisi saat ini, cinta yang lahir cenderung penuh hawa nafsu dan menyimpang daripada tujuan murni yang sebenarnya. Setiap saat, setiap hari kita dibuai dengan lagu cinta, dibuat terlena dengan tontonan kisah cinta yang menghanyutkan kita ke dunia khayal yang merugikan. Kini bahkan banyak yang menyalahartikan makna cinta sebenarnya, sehingga terdorong melewati batas pergaulan dan tatasusila seorang mukmin.
Untuk itu, renungkanlah sejenak hakikat kehidupan kita di dunia. Rasullulah SAW bersabda: "Tidak sempurna iman salah seorang dari kamu sehingga ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai diri sendiri." Juga sabda Rasulullah, "Barang siapa ingin mendapatkan manisnya iman, maka hendaklah ia mencintai orang lain karena Allah." (HR Hakim dari Abu Hurairah). Sumber : www.eramuslim.com
Dalam Islam, cinta merupakan masalah utama dalam kehidupan dunia dan akhirat. Ini karena Islam sendiri merupakan agama yang berasaskan cinta. Sabda Rasullulah SAW.: "Tiga perkara yang apabila terdapat pada diri seseorang maka ia akan mendapat manisnya iman, yakni: Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai daripada yang lain; mencintai seseorang hanya karena Allah, dan benci untuk kembali kepada kekafiran sebagaimana ia tidak suka dilemparkan ke dalam neraka" (HR. Bukhari dan Muslim).
Oleh karena itulah Islam menyeru kepada cinta, yaitu cinta kepada Allah, cinta kepada Rasulullah, cinta kepada agama, cinta kepada aqidah, juga cinta kepada sesama makhluk, sebagaimana Allah menjadikan perasaan cinta antara suami istri sebagai sebagian tanda dan bukti kekuasaan-Nya, firman Allah SWT: "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir (QS. Ar-Ruum: 21).
Jelaslah bahwa cinta adalah tanda kehidupan ruhani dalam aqidah orang mukmin, seperti halnya cinta juga menjadi dasar dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat. Selain itu, iman dalam Islam ditegakkan berdasarkan cinta dan kasih sayang, sebagaimana terlukis indah dalam sabda Rasulullah SAW : "Demi Dzat yang diriku ada di tanganNya, kamu tidak akan masuk syurga sehingga kamu beriman, dan kamu tidak akan beriman dengan sempurna hingga kamu saling mencintai. Maukah aku tunjukkan kepada kalian sesuatu yang jika kalian lakukan kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian." (HR Muslim). Dalam hadist diatas, Rasullulah SAW menegaskan bahwa jalan menuju ke syurga bergantung kepada iman, dan iman bergantung kepada cinta. Maka cinta adalah syarat dalam iman, rukun dalam aqidah, dan asas dalam agama.
Cinta dalam Islam adalah kaidah dan sistem yang mempunyai batas. Ia adalah penunjuk ke arah mendidik jiwa, membersihkan akhlaq serta mencegah atau melindungi diri daripada dosa-dosa. Cinta dapat membimbing jiwa agar bersinar cemerlang, penuh dengan perasaan cinta dan dicintai.
Sayangnya dalam kondisi saat ini, cinta yang lahir cenderung penuh hawa nafsu dan menyimpang daripada tujuan murni yang sebenarnya. Setiap saat, setiap hari kita dibuai dengan lagu cinta, dibuat terlena dengan tontonan kisah cinta yang menghanyutkan kita ke dunia khayal yang merugikan. Kini bahkan banyak yang menyalahartikan makna cinta sebenarnya, sehingga terdorong melewati batas pergaulan dan tatasusila seorang mukmin.
Untuk itu, renungkanlah sejenak hakikat kehidupan kita di dunia. Rasullulah SAW bersabda: "Tidak sempurna iman salah seorang dari kamu sehingga ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai diri sendiri." Juga sabda Rasulullah, "Barang siapa ingin mendapatkan manisnya iman, maka hendaklah ia mencintai orang lain karena Allah." (HR Hakim dari Abu Hurairah). Sumber : www.eramuslim.com
YKDK Bantu Yayasan Maraqitta’limat
Santong-Lombok Utara: Yayasan Kepedulian Anak (YKDK) yang berpusat di Jakarta beberapa waktu lalu telah menyerahkan bantuan kepada beberapa Lembaga pendidikan yang bernaung dibawah Yayasan Cabang Maraqitta’limat Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara.
Salah satu diantaranya adalah Panti Asuhan Maraqitta’limat Desa Santong Kecamatan Kayangan. “Bantuan yang diterima berupa kasur busa, sepray dan bantal masing-masing 20 biji dan ditambah dengan dua buah computer”, tutur ketua cabang yayasan Maraqitta’limat (Yamtia) Kecamatan Kayangan, Ustaz Uabdi, 4 Januari lalu.
Manurutnya bantuan tersebut diserahkan langsung oleh pihak YKDK yaitu Bapak Yopi kepada pihak yayasan Maraqit. Selain Panti Asuhan, juga yang mendapat bantuan adalah Madrasah Dusun Sidutan dan Panggung, yang masing-masing lembaga pendidikan ini memproleh dua buah computer dan mubiler. “Hanya saja jumlah bantuan mubilernya kami dari yayasan belum tau jumlahnya, karena belum dikirim”, kata Ubdi yang juga guru MTs Maraqit Santong ini.
Sementara menyoroti jumlah anak yang diasuhnya di Panti Asuhan sebanyak 55 orang, sedang murid MTs sebanyak 42 siswa. “Para anak asuh kami cukup antusias dan gembira menerima bantuan ini, lebih-lebih di daerah Santong termasuk berhawa dingin, jadi tepat sekali bila anak-anak kami dibantu kasur busa yang hangat”, tuturnya.
Sementara bantuan computer yang diterimanya, selain digunakan untuk menyimpan data dan memperlancar adminstrasi, juga akan digunakan untuk melatih para siswa di bidang computer, sehingga kelak setelah mereka tamat dari MTs ini, paling tidak mereka sudah mampu mengetik dengan menggunakan computer.
Ditanya apakah bantuan ini tidak melalui pemerintah kabupaten? Menurut ustaz yang sekaligus da’i ini, semua bantuan diserahkan langsung oleh pihak YKDK. “Demikian juga dengan proposalnya hanya dicukupkan dengan tanda tangan cabang dan kepala desa setempat”, jelasnya.
Uabddi bersama anak asuhnya mengharapkan, bantuan seperti ini mudah-mudahan bisa berkesinambungan, lebih-lebih membantu anak yatim yang tinggal di asrama yang merupakan tugas yang mulia dihadapan Allah SWT. “Kami berharap bantuan seperi ini terus berkelanjutan sehingga dapat meringankan beban anak-anak yatim piatu”, pintanya.
.
Salah satu diantaranya adalah Panti Asuhan Maraqitta’limat Desa Santong Kecamatan Kayangan. “Bantuan yang diterima berupa kasur busa, sepray dan bantal masing-masing 20 biji dan ditambah dengan dua buah computer”, tutur ketua cabang yayasan Maraqitta’limat (Yamtia) Kecamatan Kayangan, Ustaz Uabdi, 4 Januari lalu.
Manurutnya bantuan tersebut diserahkan langsung oleh pihak YKDK yaitu Bapak Yopi kepada pihak yayasan Maraqit. Selain Panti Asuhan, juga yang mendapat bantuan adalah Madrasah Dusun Sidutan dan Panggung, yang masing-masing lembaga pendidikan ini memproleh dua buah computer dan mubiler. “Hanya saja jumlah bantuan mubilernya kami dari yayasan belum tau jumlahnya, karena belum dikirim”, kata Ubdi yang juga guru MTs Maraqit Santong ini.
Sementara menyoroti jumlah anak yang diasuhnya di Panti Asuhan sebanyak 55 orang, sedang murid MTs sebanyak 42 siswa. “Para anak asuh kami cukup antusias dan gembira menerima bantuan ini, lebih-lebih di daerah Santong termasuk berhawa dingin, jadi tepat sekali bila anak-anak kami dibantu kasur busa yang hangat”, tuturnya.
Sementara bantuan computer yang diterimanya, selain digunakan untuk menyimpan data dan memperlancar adminstrasi, juga akan digunakan untuk melatih para siswa di bidang computer, sehingga kelak setelah mereka tamat dari MTs ini, paling tidak mereka sudah mampu mengetik dengan menggunakan computer.
Ditanya apakah bantuan ini tidak melalui pemerintah kabupaten? Menurut ustaz yang sekaligus da’i ini, semua bantuan diserahkan langsung oleh pihak YKDK. “Demikian juga dengan proposalnya hanya dicukupkan dengan tanda tangan cabang dan kepala desa setempat”, jelasnya.
Uabddi bersama anak asuhnya mengharapkan, bantuan seperti ini mudah-mudahan bisa berkesinambungan, lebih-lebih membantu anak yatim yang tinggal di asrama yang merupakan tugas yang mulia dihadapan Allah SWT. “Kami berharap bantuan seperi ini terus berkelanjutan sehingga dapat meringankan beban anak-anak yatim piatu”, pintanya.
.
Persoalan Ekonomi Butuh Keterlibatan Masyarakat
Kabupaten Lombok Utara adalah Kabupaten baru dan berdiri pada tanggal 21 Juli 2008, setelah di mekarkan dari Kabupaten induk yaitu Kabupaten Lombok Barat. Sebagai daerah otonom baru tentu tidak terlepas dari berbagai persoalan, terutama persoalan ekonomi masyarakatnya. Karenanya dibutuhkan keterlibatan semua pihak termasuk masyarakat, untuk mengatasi berbagai persoalan yang terjadi seperti mengatasi persoalan ekonomi.
"Sebagai daerah otonom yang baru tentu tidak terlepas dari pembinaan, terlebih-lebih pembinaan terhadap masyarakatnya", ungkap Adlan Mamnun beberapa waktu lalu, ) ketika ditemui dikediamannya di Dusun Lendang Mamben Desa Anyar.
Untuk itu, lanjut Pimpinan Cabang Yayasan Maraqitta'limat Lombok Utara ini, dibutuhkan keterlibatan dari semua pihak/Stakehoder baik di level desa, kecamatan kabupaten, propinsi, nasional bahkan internasional dengan meng-sinergis-kan berbagai program-program secara kolaboratif dan integrative dalam rangka mengatasi persoalan kemiskinan untuk menuju masyarakat yang makmur dan sejahtera.
Kemiskinan merupakan persoalan sosial dalam pembangunan yang di tandai oleh lajunya angka pengangguran dan keterbelakangan masyarakat, yang kemudian meningkat menjadi ketimpangan. "Masyarakat miskin umumnya lemah dalam kemampuan berusaha dan terbatas dalam memiliki dan memamfaatkan aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang telah memiliki potensi tinggi", ungkapnya.
Keterbelakangan masyarakat dalam bidang ekonomi, kata Adlan yang juga aktivis muda KLU ini, dikarenakan akibat dari danpak krisis ekonomi yang berkepanjangan, sehingga kondisi ekonomi masyarakat semakin memperihatinkan. Akibat merosotnya ekonomi masyarakat melahirkan berbagai persoalan terutama persoalan sosial ekonomi masyarakat yang tidak menutup kemungkinan juga akan berdampak pada persoalan masyarakat lainnya, seperti sosial, politik budaya dan lain sebagainya.
Berkaitan dengan munculnya persoalan masyarakat di atas, Yayasan Maraqitta’limat Cabang Bayan Kabupaten Lombok Utara, berusaha membantu pemerintah dalam hal menekan tingkat kemiskinan.
Program yang akan kami dikembangkan, penguatan usaha tani dalam pemeliharaan dan pengembangbiakan ternak sapi yang sekarang ini sudah mulai digarap lokasinya di Dusun Sembulan Batu Desa Senaru”, tuturnya.
Selain itu, lanjut Adlan, pihak yayasan juga membantu program pemerintah propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam mengwujudkan Daerah NTB menjadi “ Bumi Sejuta Sapi ( BSS) , terlebih pada dewasa ini KLU sedang melakukan berbagai upaya dalam membangun dan membenahi diri sebagai kabupaten baru. “Sementara kami sebagai bagian dari kelompok masyarakatnya sudah semestinya berkewajiban untuk berperan serta, ambil bagian dan berpartisipasi dalam membangun KLU yang jauh lebih maju kedepan”, pungkasnya.
"Sebagai daerah otonom yang baru tentu tidak terlepas dari pembinaan, terlebih-lebih pembinaan terhadap masyarakatnya", ungkap Adlan Mamnun beberapa waktu lalu, ) ketika ditemui dikediamannya di Dusun Lendang Mamben Desa Anyar.
Untuk itu, lanjut Pimpinan Cabang Yayasan Maraqitta'limat Lombok Utara ini, dibutuhkan keterlibatan dari semua pihak/Stakehoder baik di level desa, kecamatan kabupaten, propinsi, nasional bahkan internasional dengan meng-sinergis-kan berbagai program-program secara kolaboratif dan integrative dalam rangka mengatasi persoalan kemiskinan untuk menuju masyarakat yang makmur dan sejahtera.
Kemiskinan merupakan persoalan sosial dalam pembangunan yang di tandai oleh lajunya angka pengangguran dan keterbelakangan masyarakat, yang kemudian meningkat menjadi ketimpangan. "Masyarakat miskin umumnya lemah dalam kemampuan berusaha dan terbatas dalam memiliki dan memamfaatkan aksesnya kepada kegiatan ekonomi, sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang telah memiliki potensi tinggi", ungkapnya.
Keterbelakangan masyarakat dalam bidang ekonomi, kata Adlan yang juga aktivis muda KLU ini, dikarenakan akibat dari danpak krisis ekonomi yang berkepanjangan, sehingga kondisi ekonomi masyarakat semakin memperihatinkan. Akibat merosotnya ekonomi masyarakat melahirkan berbagai persoalan terutama persoalan sosial ekonomi masyarakat yang tidak menutup kemungkinan juga akan berdampak pada persoalan masyarakat lainnya, seperti sosial, politik budaya dan lain sebagainya.
Berkaitan dengan munculnya persoalan masyarakat di atas, Yayasan Maraqitta’limat Cabang Bayan Kabupaten Lombok Utara, berusaha membantu pemerintah dalam hal menekan tingkat kemiskinan.
Program yang akan kami dikembangkan, penguatan usaha tani dalam pemeliharaan dan pengembangbiakan ternak sapi yang sekarang ini sudah mulai digarap lokasinya di Dusun Sembulan Batu Desa Senaru”, tuturnya.
Selain itu, lanjut Adlan, pihak yayasan juga membantu program pemerintah propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam mengwujudkan Daerah NTB menjadi “ Bumi Sejuta Sapi ( BSS) , terlebih pada dewasa ini KLU sedang melakukan berbagai upaya dalam membangun dan membenahi diri sebagai kabupaten baru. “Sementara kami sebagai bagian dari kelompok masyarakatnya sudah semestinya berkewajiban untuk berperan serta, ambil bagian dan berpartisipasi dalam membangun KLU yang jauh lebih maju kedepan”, pungkasnya.
Langganan:
Postingan (Atom)
