Terima kasih anda telah mengunjungi blog Yayasan Maraqitta'limat***Info Yayasan Maraqitta'limat bisa dilihat di yamtia.wordpress.com***Pemondokan jamaah haji tahun ini paling jauh 4 km dari masjidil harom***Pelajar di Makkah Mukarromah siap membantu jamaah hajji selama berada di Makkah Mukarromah***Para Relawan siap kembali dikirim ke Gaza

Kamis, 24 Desember 2009

Pesan Singkat dari Makkah

Pesan singkat dari Saudi Arabia
Kepada seluruh jamaah Yayasan Maraqitta'limat mari kita bersatu menegakkan syariat Islam di bumi Allah ini dengan penuh keikhlasan tanpa harap imbalan. Tinggalkan rasa hasad dan dengki. Sebagaimana yang telah niniqda Allah yarham TGH. ZAINUDDIN ARSYAD tanamkan kepada kita semua. Mari kita teruskan perjuangan beliau! H. Sahlan Rafiqi Mashal Hamzar, Hafair, Makkah Mukarromah. hp +966544987189. Email sahlanrafiqi@yahoo.com. Wassalaam

Senin, 14 Desember 2009

Kekayaan Yang Menantang

Hanya Ujian
Dunia dan kekayaan tak ubahnya bayangan yang berpindah-pindah. Mimpi di malam hari, awan di musim kering. Segala yang ada pastilah sirna, segala yang berbau dunia akan musnah seiring termakan masa yang telah ditetapkan-Nya.

Bila tidak pandai-pandai mengatur dan membawa diri, kekayaan seringkali membawa petaka, apalagi didapat dengan jalan sikut sana sikut sini atau korupsi. Yang halal saja nanti akan diminta perhitungannya, terlebih yang haram. Pastilah menjadi sebab siksa. Bisa jadi kita yang kaya dunia akan menjadi miskin papa, kelak di hari yang tiada berfaedah lagi harta dan anak-anak bagi yang empunya.

Dunia dan kekayaan tak pernah abadi. Siapapun kita suatu waktu pastilah akan binasa. Karenanya, orang yang tertawan kemilau dunia dan gemerlap harta pastilah menangis kesudahannya.

Alangkah indahnya seorang yang mengatakan "Wahai penggila dunia yang hina, sesungguhnya dunia ini penuh kekotoran dan sarat kekumuhan. Bisa jadi dihari ini ia membuatmu ketawa. Namun, dihari esok ia akan membuatmu menangis selamanya. Oh sungguh celaka alam yang demikian adanya".

Ya... memiliki harta yang banyak tidaklah salah. Punya uang setumpuk hingga memenuhi brankas bukan hal tercela. Namun menjadi tidak baik, jika dunia menjadi tujuan hidup. Menjadi tercela jika dunia dan harta kekayaan menjadi obsesi dalam menjalani bahtera kehidupan yang fana. Bukankah nilai dunia ini tidak melebihi dari kadar sayap seekor nyamuk?

"Seandainya dunia ini sepadan dengan syap nyamuk disisi Allah, tentulah Allah tidak akan memberi minum orang kafir walau seteguk". (Riwayat At-Tirmizi).

Sejatinyalah Allah SWT menciptakan dunia beserta isisnya sebagai ujian dan cobaan dalam rupa taman kenikmatan. Allah SWT menjadikan kita khalifah di bumi hanya untuk ujian yang nantinya akan dilihat siapa diantara manusia yang bersyukur, dan siapa yang kufur. Apakah kita akan beribadah dengan harta kita, ataukah terlena dengan nikmat dunia dan melupakan-Nya.

Bolehlah kita berupaya meraup kekayaan. Sepanjang dijalan dan koridor yang dicanangkan. Hidup kaya lagi berkecukupan bukanlah kejelekan. Namun, satu yang perlu dicatat bahwa hakekat harta tak hanya anugrah, namun ia bisa menjadi ujian yang 'menantang'. Menantang untuk diraih dengan jalan benar. Menantang untuk dikeluarkan di jalan yang tepat. Dan menantang untuk dimintai pertanggung jawaba oleh-Nya. Lalu siapkah kita menjawab semua tantangannya? Mudah-mudahan.

Rabu, 09 Desember 2009

Maraqitta’limat dan Perkembangannya di Dayan Gunung

LOMBOK UTARA - Yayasan Maraqitta’limat merupakan sebuah lembaga yang bergerak di bidang pendidikan, dakwah, sosial dan ekonomi. Maraqitta’limat yang berati ”tangga pendidikan” masuk di Kabupaten Lombok Utara sekitar 1941.

Sejarah perkembangan yayasan ini di Lombok Utara atau Dayan Gunung dilatarbelakangi oleh kegiatan tablig (ngamarin-Sasak) oleh salah seorang Tuan Guru yang sekaligus sebagai ulama sufi penghafal Al-Qur’an, yang berasal dari Mamben Lauq, Lombok Timur, yang bernama Tuan Guru Haji Zainuddin Arsyad.

Seperti diketahui bahwa, Islam masuk ke Lombok dibawa oleh Wali Songo sekitar abad ke-16. Dalam perkembangannya, Islam yang masuk ke Lombok, khususnya Bayan, diwarnai oleh adat-istiadat setempat.

Semakin kompleknya perkembangannya, kemudian di Bayan berkembang menjadi suatu ajaran yang dikenal sebagai Wetu Telu. Menurut pemangku adat Bayan, Raden Gedarif, Wetu Telu merupakan ajaran leluhur yang berintikan ajaran; bertelur, beranak, dan tumbuh. Bila kondisi ini bisa dijalankan oleh manusia maka dunia akan aman sejahtera. Ajaran ini menselaraskan hidup manusia dengan Allah, alam, dan sesama manusia.

Menurut beberapa sumber yang menyebarkan Islam ke tanah Lombok adalah Sunan Prapen. Sunan Prapen dikenal juga dengan nama Pangeran Senopati, dan merupakan cucu Sunan Giri. Jika data sejarah ini benar, maka Masjid Bayan tidak mungkin dibangun oleh Sunan Giri. Memang ada perbedaan data sejarah, tapi semuanya sepakat bahwa masjid ini telah berusia sangat tua.

TGH. Zainuddin Arsyad datang untuk melakukan tablig, mensyi’arkan ajaran Islam di wilayah Dayan Gunung yang diawali dari Labuan Carik Desa Anyar. Saat itu ditandai dengan berdirinya Sekolah Rakyat (SR) di Labuan Carik di masa pemerintahan Distrik Raden Segeti, hingga pada pemerintahan Distrik Raden Kertapati atau Camat Bayan.

Pada masa kedatangan beliau, wilayah Dayan Gunung di bagi menjadi 3 wilayah pemerintahan kedistrikan, diantaranya distrik Tanjung, Gangga dan Bayan. Kedatangan Tuan Guru Haji Zainuddin Arsyad, di Bayan disambut baik oleh masyarakat Dayan Gunung. Ketika itu masyarakat Dayan Gunung masih meyakini keberadaan dari pelaksanaan Wettu Telu sebagai pandangan hidup mereka, sehingga beliau bertablig untuk mengembangkan Islam di wilayah tersebut.

Harapan dari Tuan Guru yang cukup santun ini, ke depannya masyarakat Dayan Gunung dapat memeluk agama Islam secara keseluruhan (kaffah) sesuai dengan tuntunan Agama Islam yang sesungguhnya.Mengawali langkah tablignya beliau mulai masuk dari Sambalia, Belanting, Obel-Obel, kemudian Ketangga, Suwela, dan Sembalun (Lombok Timur). Kemudian perfjalanan misi dakwahnya dilanjutkan ke Dayan Gunung seperti Anyar, Lokok Aur, Loloan, Panggung, Bangsal, Ketapang, Telaga Bagek (Sukadana), Sidutan, Sesait, Santong, dan lain sebagainya.

Syi’ar Islam yang dilakukan oleh TGH. Zainuddin Arsyad yang dikenal dengan sebutan Penghulu Bajang ini, dengan berjalan kaki dari satu tempat ketempat yang lainnya, dan dari satu rumah ke rumah yang lainnya. Sedangkan strategi perjuangan da’wahnya adalah melalui berdagang sambil berdakwah.

Sistem perdagangan yang diterapkan dengan cara jual beli antara barang dan uang, bahkan seringkali di lakukan secara penukaran barang dengan barang (barter). Dan bila ada masyarakat yang berhutang, beliau tetapi tidak pernah menagih bahkan dibebaskan, asalkan masyarkat waktu itu mau menjalankan tuntutan agama, seperti sholat lima waktu, puasa dan ibadah lainnya.

Adapun barang dagangan yang dibawanya adalah pakaian, benih bawang putih dan bawang merah, garam dapur dan lain sebagainya, sedangkan barang yang di belinya dari Dayan Gunung berupa hasil bumi seperti, Lobak, Kelapa, Kapuk (Randu), bawang merah, bawang putih, palawija dan lain sebagainya.

Setelah kurang lebih 20 tahun melakukan syiar agama Islam dan masyarakat Dayan Gunung khususnya di kecamatan Bayan dan Kayangan sudah banyak menjalankan syari’at Islam, lalu seiring dengan itu pula beliau mengajak masyarakat setempat untuk mendirikan Musholla, Masjid dan Madrasah Diniyah di beberapa wilayah yang ada di Lombok Utara.
Kemudian pada tanggal 1 Januari 1952 Yayasan Maraqitta’limat yang artinya didirikan oleh beliau yang berpusat di Mamben Lauq Kabupaten Lombok Timur. Dari pendirian yayasan inilah baru dibentuk dari ranting dan cabang Maraqitta’limat di wilayah Dayan Gunung oleh masyarakat setempat.

Yayasan Maraqitta’limat dalam perjuangannya bertumpu pada pengembangan tiga bidang seperti bidang da’wah, pendidikan dan sosial kemasyarakatan. Tetapi sebagai pilar utamanya adalah pada bidang pendidikan, hal ini sesuai arti dan makna dari yayasan Maraqitta’limat yaitu tangga pendidikan.

Sayang, ketika yayasan ini sedang mengalami perkembangan yang cukup pesat, pada tanggal 4 Februari 1991 beliu berpulang ke rahmatullah, dan pucuk pimpinan-pun digantikan oleh putra ke tiga beliau yaitu TG. Drs. H. Hazmi Hamzar.

Sejak kepemimpinan H. Hazmi Hamzar, pilar yayasan ini ditambah dengan pengembangan ekonomi produktif bagi jama’ahnya melalui koperasi Putra Hamzar. Selain mendirikan lembaga pendidikan mulai dari tingkat dasar, sampai perguruan tinggi yaitu STKIP dan STIKES Al-Hamzar di Kabupaten Lombok Timur.

Sedangkan perkembangan Yayasan Maraqitta’limat di wilayah Lombok Utara masih tetap eksis baik Cabang, Ranting, Madrasah, Majlis Ta’lim, TPQ, semakin kian bertambah. Sampai saat ini di Lombok Utara, telah berdiri 7 buah Madrsah Ibtidaiyah, 4 buah Madrasah Tsanawiyah, 1 buah Panti Asuhan dan puluhan Madrasah Diniyah, majelis ta’lim serta rencanya satu buah perguruan tinggi, yaitu STIES yang perzinannya sedang dalam proses.

Menggagas Pemikiran Melalui Pengenalan Masalah

LOMBOK UTARA - Masalah yang mucul sehari-hari bukan untuk dijauhi, tetapi untuk dikenali dan dicarikan solusi agar tidak menjadi duri dalam kehidupan. Karenanya setiap permasalahan adalah asset yang harus dikelola dengan sebaik mungkin dengan jalan mengetahui sebab-musabbabnya, kemudian diupayakan mencari jalan keluarnya sebagai bentuk tindakan pengembangan diri maupun pengembangan secara social. Dan dengan mengenali setiap masalah yang muncul dapat menggagas pemikiran yang inovatif.

Kegiatan penggalian masalah secara partisipatif yang dilakukan pengurus cabang Yayasan Maraqitta’limat bersama jama’ah Lombok Utara, hingga saat ini masih dalam proses.

Adlan Mamnun, ketika ditemui YAMTIA dikediamannya mengungkapkan, kegiatan ini dilakukan bertujuan untuk memotivasi dan meningkatkan kesadaran jama’ah Maraqit terhadap persoalan social yang kaitannya dalam penguatan dan pengembangan pengeloloan yayasan MT melalui pemberdayaan, agar mereka memiliki kapasitas dan kualitas sumberdaya manusia yang memadai.

“Bila suatu komunitas atau kelompok masyarakat telah mengenal masalah yang dihadapi dan potensi serta kebutuhannya sendiri, maka secara otomatis akan mampu menggagas pemikiran-pemikiran baru yang bersifat membangun dalam mengembangkan kelompoknya dengan mengedepankan prinsif-prinsif partisipatif”, jelas aktifisKLU ini.

Sementara Mustaan SE salah seorang tokoh muda Maraqit mengatakan, kata kunci dalam pengenalan masalah untuk menggagas pemikiran adalah belajar bersama (learning) dimana suatu tindakan, proses pengamalan untuk menempuh suatu pengetauan dan keterampilan untuk perubahan prilaku, kemudian berbagi dan mengambil peran dan tanggungjawab secara bersama sekligus tukar informasi, pengalaman, pengetahuan untuk mencari jalan keluar.

Menggalai masalah, lanjut Mustaan merupakan suatu media pembelajaran untuk merajut berbagai pemikiran, yang proses kegiatannya disiapkan secara sistimatis baik etodologinya maupun substansi belajarnya, dengan cara mengedepankan proses partisipatif yang menmpatkan jama’ah sebai subyek utama. “Pada gilirannya persoalan social yang dihadapi yayasan akan menjadi acuan enentuan program dan kebijakan baik secara internal maupun eksternal”, pungkas Musta’an yang juga bendahara yayasan cabang MT Bayan ini.

Selasa, 08 Desember 2009

Panti Asuhan Maraqitta'limat Mengentaskan Kaum Dlu’afa

LOMBOK UTARA - Mengentaskan kaum dlu'afa-menyantuni anak yatim piatu merupakan perilaku luhur yang dituntunkan oleh ajaran Islam. Jaffar Ibrahim (almarhum) seorang tokoh masyarakat merasa berkewajiban merealisasikan tuntunan itu. Dia mendirikan Panti Asuhan Maraqitta'limat (PA-MT).


Panti Asuhan yang terletak di Desa Santong Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara ini berdiri tahun 1976. Kondisi awal memang sederhana, namun Ibrahim Jaffar, pemerhati dhu'afa itu, terus mengayunkan langkah pantang mundur. Mengawali langkahnya itu, terdapat 25 anak yatim piatu sebagai anak asuhnya. Mereka dikumpulkan di sebuah rumah cukup sederhana. Beratap seng dengan bentuk rumah biasa. Mereka lalu disantuni dengan sumber dana dari sebuah warung yang dikelola sendiri, disamping juga dari sumber lain.

Pasang surutnya jumlah anak yatim piatu yang ditampung dari awal berdiri hingga tahun 1983, tak pernah diberitahukan pada pemerintah. Namun pada tahun 1983 sudah mulai mendapat perhatian. Anak-anak yang diasuhnya itu mulai mendapat pendidikan Agama dari sebuah Diniyah yang dibangun oleh almarhum H. Gatot Suherman, mantan Gubernur NTB.

Dalam perjalanannya, kian hari terus melangkah maju. Maka sampai pula waktunya hingga rumah milik Ibrahim Jaffar yang juga mantan laskar pejuang kemerdekaan RI 1945 itu, tidak mampu lagi menampung anak-anak yang memerlukan uluran tangan dan kasih sayang.

Tepat 29 Oktober 1991, ketua Panti Asuhan menggabungkan diri dengan "Yayasan Maraqitta'limat (YMT), yang berpusat di Desa Mamben lauq Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur. Persekutuannya yang disertai dengan i'tikad baik itu, diterima dengan penuh ikhlas oleh pimpinan YMT, TG.Drs. H.Hazmi Hamzar.

Pada 13 Nopember 1992, Panti Asuhan Maraqitta'limat Cabang Santong pun diresmikan H.Gatot Suheman yang saat itu menjabat sebagai gubernur NTB dan mewakafkan sebidang tanah untuk pembangunan asrama. Desember 1995, asrama itu selesai dibangun diatas tanah seluas 8 are, yang waktu itu jumlah anak yatim piatu yang ditampung 66 orang.

Menurut Ust. Zaidun salah seorang pengurus PA-MT, dana untuk menyantuni anak asuhnya diperoleh dari berbagai sumber, diantaranya iuran anggota donatur tetap, zakat, infaq dan shadaqah, hasil pertanian, perkebunan dan juga bantuan dari pemerintah dan anggota masyarakat yang bernaung di YMT.

Dalam bidang pendidikan, disamping PA-MT ini memiliki Madrasah Diniyah, juga sejak tahun 2007 lalu telah didirikan lembaga pendidikan Madrasah Tsanawiyah (MTs-MT) untuk menampung anak-anak baik yang tamatan madrasah ibtidaiyah maupun tamatan SD, dan saat ini memiliki sekitar 45 siswa-siswi dari kelas I dan II, dengan 20 tenaga pendidik dari berbagai disiplin ilmu.

Sementara itu Pimpinan Yamtia, TG.Drs.H.Hazmi Hamzar kepada At-Ta'lim mengatakan, dalam membina panti asuhan harus sistematik dan demonstratif sehingga anak asuh kerasan, seraya mengutip sabda Rasulullah Saw: "Anak-anak yatim piatu, adalah anak kesayanganku, yang membuat aku tidak sempat ketawa sebelum ia gembira. Sedang anak kandungku, ialah anak perhiasanku yang bisa saja kutunda saat pemakaiannya, dan tuntutannya tidak ada halangannya untuk membatasinya"

Menurut Tuan Guru yang juga anggota DPRD NTB ini, bila hal itu dilakukan oleh kita, maka kemenangan abadi selalu utuh di kalangan umat beragama. Tapi, apabila tidak, maka kehancuran timbul dengan tidak terasa baik secara nasional maupun individual.

Maraqitta’limat Tingkatkan Pengembangan SDM

LOMBOK UTARA: Yayasan Maraqitta'limat diharapkan kedepan dapat menjadi bagian ujung tombak dalam pengembangan pendidikan Sumber Daya Manusia (SDM).

Harapan tersebut dikemukakan Pimpinan Pusat Yayasan Maraqitta’limat, Drs. TGH. Hazmi Hamzar pada Yamtia (5/11) seusai melakukan peletakan batu pertama pembangunan Madrasah Tsanawiyah Maraqitta’limat (MTs-MT) di Dusun Lekok Aur Desa Karang Bajo Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara. Menurutnya Maraqit kedepan tentu tidak hanya akan mengelola Madrasah saja, tetapi juga sekolah-sekolah umum yang memang sangat diperlukan untuk kebutuhan masa depan seperti Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Di KLU, para pengurus Maraqit mulai dari sekarang harus memikirkan dan mendata SMK apa yang perlu didirikan. “Kalau di Lombok Timur misalnya, ada masalah kekurangan pertukangan maka didirikanlah SMK pertukangan. Jika ada kekurangan tenaga pertanian bikin SMK pertanian sehingga out put dari sekolah kita ini tidak menjadi pengangguran dan tidak semata-mata mengharapkan menjadi pegawai negeri”, kata TGH. Hazmi yang juga anggota DPRD NTB dari praksi PPP, seraya menambahkan, sekarang ini saya konsen untuk memikirkan bagaimana caranya untuk peningkatan SDM ini.

Selain itu, lanjut H. Hazmi, di yayasan Maraqitta’limat sudah memiliki Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) di Lombok Timur, dan Insya Allah pada tahun 2010 mendatang yayasan akan mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syari’ah (STIES) yang rencanannya akan dibangun di Lombok Utara.

Ketika ditanya mengapa harus STIKES tidak yang lainnya? Hal ini didirikan karena masih kurangnya sarjana ekonomi Syari’ah, sementara Bank-Bank Syari’ah sudah banyak yang buka. “Sekarang bank-bank syari’ah sudah banyak yang buka, tetapi sarjana syari’ah yang memang jurusan khusus ekonomi syari’ah masih kurang, sehingga kita persiapkan itu”, jelasnya.

“Ketika SDM kita sudah siap, silahkan bank-bank syari’ah buka dan menarik tenaga-tenaga yang berkomponten dari yayasan Maraqit, kita tidak akan menolak karena sarjana kita sudah siap untuk bekerja. Karena saya melihat sekarang ini masih banyak bank yang namanya syari'ah tetapi pegawainya memakai sarjana-sarjana ekonomi konfensional dan tidak pas orangnya”, sambungnya.

Dia mengharapkan, jika labelnya bank syari’ah, tentu tenaga (pegawainya) juga harus orang-orang sarjana ekonomi syari’ah. “Dan sekarang ini pendirian STIES ijinnya sudah mulai dalam proses sehingga tahun 2010 mendatang kita sudah mulai menerima mahasiswa dan Insya Allah ijinnyapun akan keluar”, tuturnya.

Sementara salah seorang guru MTs, yang enggan dikorankan namanya mengatakan, bahwa pembangunan dua lokal gedung MTs-MT Lekok Aur dananya murni dari swadaya masyarakat. “Dan Insya Allah dalam beberapa bulan kedepan gedungnya sudah bisa selesai”, katanya.

Untuk itu pengurus Yayasan Maraqit mengharapkan kepada semua jama’ah untuk terus saling bahu membahu menyelesaikan pembangunan gedung ini, mengingat jumlah siswanya terus bertambah dan untuk saat ini jumlah siswa MTs-MT sebanyak 32 orang dengan 16 tenaga pendidik.