Terima kasih anda telah mengunjungi blog Yayasan Maraqitta'limat***Info Yayasan Maraqitta'limat bisa dilihat di yamtia.wordpress.com***Pemondokan jamaah haji tahun ini paling jauh 4 km dari masjidil harom***Pelajar di Makkah Mukarromah siap membantu jamaah hajji selama berada di Makkah Mukarromah***Para Relawan siap kembali dikirim ke Gaza

Sabtu, 27 Februari 2010

Diduga Gara-gara Miras

Selong - Diduga gara-gara kerap mabuk menenggak minuman keras (miras) yang disertai main pukul terhadap warga, rumah Sh (43), di Dusun Tangger, Desa Sukarara, Kecamatan Sakra Barat, Lombok Timur (Lotim), Kamis (25/2) malam lalu, diserbu massa setempat. Dalam aksi tersebut, rumah Sh dan rumah kakaknya yang bersebelahan, termasuk satu unit kendaraan Carry Zebra, dirusak dan dibakar . Masyarakat marah lantaran Sh diduga melakukan pemukulan terhadap Andi (39), anak salah seorang tokoh agama setempat.

Keterangan yang diperoleh di tempat kejadian perkara (TKP), menyebutkan, pada Kamis sore sebelumnya Andi mengambil inisiatif untuk melerai Sh yang tengah berkelahi dengan beberapa pemuda yang diduga sama-sama mabuk. Namun Sh tampaknya salah menduga, lalu menilai Andi berpihak kepada lawan Sh. Akibatnya Sh memukul Andi. ‘’Kedua tangan Andi dipegang oleh beberapa orang, lalu dihajar habis-habisan,’’ kata seorang saksi.

Masyarakat tampaknya tidak menerima jika Andi, pemuda yang dikenal sebagai orang baik-baik di kampungnya itu diperlakukan kasar. Malam harinya, ratusan pemuda mencari Sh di rumahnya. Namun sayang, Sh yang sadar dirinya menjadi buronan, tidak ditemukan di rumahnya. Karenanya, rumah Sh jadi sasaran amuk masaa. Tidak puas dengan menghancurkan rumah Sh, mereka juga berniat melakukan aksi serupa di rumah Ded (45), oknum Sekdes Desa Sukarara. Oknum Sekdes itu dikenal sebagai pembela Sh dan kerap bersama-sama mabuk. Namun aksi massa berhasil dihalau ratusan petugas yang diterjunkan untuk mengamankan TKP, baik dari anggota Dalmas Polres Lotim, Perintis, maupun Brimob.

Pada Jumat (26/2) siang kemarin, massa masih berkumpul dan berencana hendak melakukan aksi anarkis kembali. Namun pasukan keamanan yang berjaga ketat yang dipimpin langsung Kapolres Lotim AKBP Erwin Zadma, S.IK itu berhasil mengendalikan situasi. Massa akhirnya menggelar orasi dan menuntut agar oknum Sekdes dicopot dari jabatannya. ‘’Sekdes yang semestinya jadi teladan masyarakat tersebut malah menunjukkan contoh yang buruk,’’ teriak mereka. Polisi mengamankan oknum Sekdes dan juga seorang anggota Badan Perwakilan Desa (BPD) desa setempat yang dicari-cari massa , dan saat diamankan kondisi keduanya dalam keadaan mabuk.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, kasus pembakaran rumah dan mobil tersebut terjadi sekitar pukul 18.30 WITA, berawal dari ulah Sh dan rekan-rekannya yang saat ada nyongkolan di desa tersebut, main kebut-kebutan dan dalam kondisi mabuk. Salah seorang warga yang melihat ulah para pelaku tersebut, Andi, mendekat dan berusaha untuk menegur agar tidak membuat keributan. Namun, para pelaku tidak menanggapi, bahkan justru mereka menghajar korban. Korban tidak mampu memberikan perlawanan karena seluruh tangannya dipegang para pelaku dan langsung dihajar.

Tidak terima perbuatan pelaku tersebut, korban pulang dan memberitahu keluarga serta warga. Kebetulan Sh dan rekan-rekannya telah lama diincar oleh warga karena dikenal kerap sebagai biang kerok keributan di desa itu lantaran menenggak miras. ‘’Untung saja pelaku tidak ditemukan di rumahnya saat itu. Kalau dia ada, bisa-bisa dibunuh,’’ kata warga. Menurut warga, bahkan rumah Sh yang dibakar tersebut kerap dijadikan tempat jual miras dan mabuk-mabukan, sehingga meresahkan warga.

Kapolres Lotim AKBP Erwin Zadma, S.IK di TKP menjelaskan, rumah dan mobil yang dibakar dalam aksi massa itu milik Sh yang diduga sebagai pelaku pemukulan terhadap salah seorang anak tokoh agama setempat. ‘’Untuk mengamankan TKP, kita turunkan tiga peleton, masing satu peleton Dalmas, Samapta dan Brimob,’’ katanya. Situasi di TKP sudah kondusif. ‘’Kita amankan oknum Sekdes agar tidak menjadi sasaran amuk massa , sambil dimintai keterangan dan sambil menunggu situasi kondusif,’’ katanya. Selain itu, Kapolres juga mengimbau kepada Sh untuk segera mengamankan diri ke Polres. Polisi juga telah meminta keterangan empat orang saksi dari warga. (038) (dikutip dari Suara NTB)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar