Terima kasih anda telah mengunjungi blog Yayasan Maraqitta'limat***Info Yayasan Maraqitta'limat bisa dilihat di yamtia.wordpress.com***Pemondokan jamaah haji tahun ini paling jauh 4 km dari masjidil harom***Pelajar di Makkah Mukarromah siap membantu jamaah hajji selama berada di Makkah Mukarromah***Para Relawan siap kembali dikirim ke Gaza

Sabtu, 05 Juni 2010

Relawan Siap Dikirim Kembali Ke Gaza

Meski salah seorang wartawannya tertembak, Majalah Hidayatullah akan kembali mengirimkan relawan ke Jalur Gaza, Palestina. Sampai saat ini sudah ratusan orang mengantri ingin berangkat ke sana.

Mereka menganggap perjuangan temannya, Surya Fahrizal, harus dilanjutkan. Ketua DPP Hidayatullah, Imam Tohari, mengaku tidak gentar mengirimkan relawan ke Gaza. ''Kami akan terus lakukan selama Palestina dijajah Israel,'' tegasnya di Kantor Hidayatullah, Jl Cipinang Cempedak I, Jakarta, Jumat (4/6).

Dia mengatakan, pengiriman wartawan ke sana bertujuan untuk memberitakan kekejaman Israel terhadap rakyat Palestina. Dia menilai dunia harus tahu betapa kejamnya negara zionist itu.

Pimpinan Redaksi Majalah Hidayatullah, Mahladi, mengungkapkan Hidayatullah Cabang Surabaya siap berangkat ke Gaza. Hingga kini belum ada kepastian berapa relawan berikutnya yang akan berangkat. ''Masih terhambat masalah dana,'' ujarnya.

Dompet Dhuafa Juga Siap Kirim Bantuan

"Dompet Dhuafa akan mengirimkan 4 orang relawan. Keempatnya akan membantu misi kemanusiaan di sana," kata Presiden Direktur Dompet Dhuafa Ismail Sahid di Masjid Al Azhar, Jl Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (4/6/2010).

Ismail mengatakan, 4 relawan ini adalah orang-orang yang mempunyai latar belakang di bidang medis, kebencanaan, informasi, dan data. Berbeda dengan Freedom Flotilla yang melalui jalur laut, 4 relawan ini akan berangkat melalui jalur darat, Rafah di Mesir.

"Kita optimis bantuan kali ini akan tiba untuk saudara-saudara kita ke Palestina," ujarnya.

Menurut Ismail, bantuan Rp 1 miliar ini difokuskan untuk pembuatan saluran air karena sulitnya masyarakat di Palestina mendapatkan air. Sedangkan air sangat dibutuhkan masyarakat Palestina.

"Kita sudah punya kontak-kontak masyarakat Gaza. Kita mencoba memasukkan bantuan. Apalagi jalur Rafah itu dalam kondisi terbuka," jelasnya.

Jika melalui jalur Rafah tidak bisa, lanjut Ismail, maka relawan akan mencoba jalur yang tidak formal yakni melalui terowongan. "Karena tahun lalu itu kita menempuh jalan lewat itu," imbuhnya.

Rencananya relawan ini akan berangkat Senin 7 Juni 2010. Ismail pun berharap agar masyarakat Indonesia terus memberikan sumbangan kepada masyarakat Palestina.

"Kita hanya berserah diri kepada Allah SWT saja," tukasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar