Terima kasih anda telah mengunjungi blog Yayasan Maraqitta'limat***Info Yayasan Maraqitta'limat bisa dilihat di yamtia.wordpress.com***Pemondokan jamaah haji tahun ini paling jauh 4 km dari masjidil harom***Pelajar di Makkah Mukarromah siap membantu jamaah hajji selama berada di Makkah Mukarromah***Para Relawan siap kembali dikirim ke Gaza

Jumat, 30 April 2010

Kakanwil BKKBN Resmikan Pusat Informasi Konsling


Lombok Timur - Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) BKKBN provinsi Nusa Tenggara Barat, Drs. H. Suhardi, beberapa waktu lalu, meresmikan berdirinya Pusat Informasi Konsling(PIK) di enam lembaga pendidikan Yayasan Maraqitta’limat.

Ke enam PIK tersebut antara lain, PIK remaja STIKES Hamzar, PIK Remaja STKIP Hamzar, SMA Hamzar Tembeng Putik, SMA Wanasaba, Madrasah Aliyah dan PIK Remaja SMK Mamben Lauq. Acara peresmian berdirinya PIK ini dirangkaikan dengan HUT Yayasan Maraqitta’limat ke 58 yang dipusatkan di komplek Ponpes Maraqitta’limat Desa Mamben Lauq, Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur.

Kepala kantor BKKBN NTB, dalam sambutannya mengatakan, dalam rangka HUT Maraqitta’limat ini, BKKBN menjalin kerjasama dengan pimpinan yayasan dalam institusi jajaran pendidikan, baik dengan perguruan tinggi seperti STIKES dan STKIP, maupun dengan lembaga pendidikan SLTA maupun kejuruan, yang telah sama-sama membentuk pengurus PIK mahasiswa dan PIK remaja, yang saat ini menjadi program utama BKKBN provinsi NTB.

Tujuan dari PIK mahasiswa dan remaja ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan para mahasiswa dan remaja terhadap kesehatan refroduksi remaja, bahaya narkoba dan tentang bahaya penyakit AIDS yang saat ini banyak melanda para remaja.

“Tujuan khususnya adalah untuk melindungi remaja dari bahaya-bahaya tersebut diatas yang pada akhirnya kita akan mampu mempersiapkan para mahasiswa dan remaja untuk merencanakan rumah tangga pada usia kesehatan refroduksi yaitu minimal usia 20 tahun bagi wanita atau 25 tahun bagu kaum pria”, tegasnya.

“Ini sangat erat kaitannya dengan program yang dicanangkan yayasan Maraqitta’limat yaitu mewujudkan satu rumah satu sarjana”, tambahnya.

Menteri Agama, yang diwakili stap ahli Departemen Agama RI, Drs. H. Ahmad dalam sambutannya mengatakan, kementerian agama mengucapkan terima kasih atas segala perjuangan yayasan Maraqitta’limat yang telah mendirikan berbagai lembaga pendidikan yang dimulai dari tingkat TK sampai ke perguruan tinggi. “Dengan program-program yang dicanangkan oleh Maraqitta’limat ini diharapkan masyarakat NTB khususnya dan Indonesia pada umumnya, akan menjadi lebih bagus sesuai dengan visi dan misi yayasan Maraqitta’limat”, harapnya.

Dan salah satu program yang cukup mulia dikembangkan oleh yayasan ini, lanjut H. Ahmad, adalah bagaimana membangun masyarakat yang taat menjalankan perintah agama. “Karena belakangan ini, jika kita membaca media atau menonton telivisi, kita saksikan berbagai tayangan seperti tayangan hiburan maupun tayangan berita, alangkah sedihnya kita melihat banyaknya terjadi konplik-konplik entah itu antar desa, kampong dan lain sebagainya.

Lebih jauh H. Ahmad mengatakan, kita seringkali mengecap Negara Amerika Serikat itu negera kafir, tetapi jika kita pernah kesana, tentu kita akan tahu bagaimana kehidupan mereka. “Jika ada warganya yang menyeberang jalan, semua mobil dari berbagai arahpun harus berhenti untuk memberikan kesempatan bagi pejalan kaki”, ungkapnya emberi contoh. (M.Syairi)

Rabu, 21 April 2010

Menyatunya Kebencian, Dendam dan Kemarahan

Peristiwa Priok meledak lagi. Kekerasan yang masif terjadi. Antara aparat dan umat Islam. Pengulangan episode sejarah kekerasan, seperti tak pernah henti. Aparat bertindak dengan kekerasan, yang mengakibatkan tindakan balasan. Kekerasan melahirkan kekerasan. Peristiwa kemarin sore, di ujung utara kota Jakarta, seperti menyatunya kebencian, dendam, dan kemarahan yang sudah menumpuk.

Tahun 1984, Jendral Beny Murdani (Katholik), membunuhi orang-orang Islam di Priok, yang menuntut pembebasan teman mereka yang ditahan aparat keamanan. Tetapi, bukan pembebasan teman-teman mereka, justru yang didapat adalah muntahan peluru. Ratusan orang tewas, dan darah berceceran di jalan-jalan. Peristiwa itu tak pernah dibuka. Semuanya ditutup rapat. Dengan tindakan represif yang dilakukan aparat terhadap umat Islam. Semuanya itu, berlangsung di zamannya Soeharto berkuasa, dan kekerasan, sepertinya sudah menjadi bagian kebijakan rezim Soeharto terhadap umat, dan dengan stempel rupa-rupa.

Seperti di Aceh, entah sudah berapa banyak rakyat, note bene umat Islam, yang tewas dibantai aparat, karena mereka mendapatkan stempel sebagai GAM (Gerakan Aceh Merdeka). Kematian mereka itu, seperti tak masalah, karena mereka orang-orang yang dianggap membahayakan ‘NKRI’, dan ingin mendirikan negara yang lepas dari Indonesia. Jadi boleh membunuhi mereka yang dituduh separatis. Bertahun-tahun aparat keamanan melakukan operasi yang disebut dengan ‘DOM’ (Daerah Operasi Militer), yang maksudnya Aceh menjadi daerah operasi militer, membebaskan wilayah itu dari kaum separatis, yang memisahkan diri dari NKRI.

Tentu, peristiwa di Aceh, termasuk pembantaian kelompok Bantaqiyah. Di mana aparat militer melakukan operasi, dan menumpas kelompok Bantaqiyah, bersama dengan keluarga santrinya, semuanya tewas. Karena mereka dicurigai sebagai bagian dari GAM.

Ada peristiwa di Lampung, yang dikenal dengan Jamaah Warsidi, mereka juga harus menerima muntahan peluru dari aparat keamanan. Korbannya bukan hanya orang dewasa saja. Tetapi, anak-anak ikut menjadi korban keganasan aparat. Sekelompok orang yang ingin menegakkan cita-citanya ingin hidup dengan cara yang ‘Islami’, kemudian dihancurkan dengan cara kekerasan. Semuanya itu mendapatkan legalitas negara. Karena mereka sudah dianggap sebagai ancaman keamanan dan ideologi negara. Tak ada kompromi dan dialog, semuanya harus dihancurkan dengan senjata.

Selama rezi m Soeharto berkuasa, tak henti-hentinya kekerasan terjadi. Dengan berbagai tuduhan yang diberikan mereka yang sudah menjadi target untuk dihancurkan. Inilah tragedi yang dialami umat Islam. Pasca hancurnya Komunisme di Indonesia, justru umat Islam yang menjadi sasaran dari rezim Soeharto, secara ideologi (agama) dengan melakukan sekulersasi, dan menghancurkan ekonomi mereka dengan menjadikan golongan keturunan Cina, sebagai ‘anak emas’ Soeharto, yang kemudian menguasai asset ekonomi nasional Indonesia. Sampai sekarang.

Sekarang pasca reformasi segalanya tidak ada yang berubah. Orang-orang yang menjadi kroni Soeharto, terutama kalangan pengusaha keturunan Cina, semakin kokoh, dan mereka juga mengusai tanah-tanah, yang menjadi milik kalangan tradisional di Jakarta, seperti masyarakat Betawi dan Arab.

Banyak tanah-tanah yang sekarang sudah berubah status kepemilikkan dan penggunaannya. Tanah-tanah yang menjadi milik kalangan masyarakat Betawi dan Arab di Jakarta, sudah menjadi Mall, Plaza, Gedung, Kantor, Apartemen dan CafĂ©. Mereka membeli dengan harga yang murah. Tentu, semuanya tak terlepas dari campur tangan aparat dan birokrat di Jakarta, yang ikut membantu memarginalkan orang Betawi dan Arab, serta umat Islam lainnya. Mereka hanya bisa melihat kemegahan gedung-gedung di Thamrin, Sudirman, Senayan, yang mulanya adalah menjadi milik mereka, seperti yang digambarkan dalam film ‘Si Doel Anak Sekolahan’.

Kebencian, dendam, dan kemarahan, semakin kental dengan peranan Satpol PP, yang memiliki karakter, dan gaya yang mirip dengan aparat keamanan. Mereka menghadapi kalangan marginal di perkotaan dengan cara-cara yang tidak manusiawi dan represif. Termasuk mereka juga terlibat dalam penggusuran tanah-tanah yang menjadi milik umat Islam, kalangan Betawi dan Arab, yang dipaksa menjual dengan harga yang murah kepada para pengusaha , yang umumnya orang keturunan Cina. Di mana-mana.

Penggusuran pedagang kaki lima, orang-orang yang berjualan di depan Mall, Plaza, dan Cape, dan dipinggir jalan-jalan, sungguh sangat menyayat hati. Seperti mereka itu bukan saudara sebangsa, yang tidak memiliki rasa kemanusiaan. Para pedagang kecil digusur dengan kekerasan. Itu sudah menjadi pemandangan yang umum. Inilah yang mengakibatkan dendam.

Puncaknya, peristiwa kemarin di Priok, di mana pasukan Satpol PP, yang didukung aparat kepolisian, ingin menghancurkan makam Mbah Priok, yang selama ini menjadi tempat ritual, dikalangan masyarakat tradisional yang sudah berlangsung puluhan tahun. Maka amarah menjadi tak tertahan lagi. Inilah potret kekerasan yang nyata, sebagai akibat adanya sikap aparat yang tidak mau menggunakan cara- cara yang persuasif, dan lebih menggunakan kekerasan.

Seperti yang dituturkan oleh Wakil Walikota Jakarta Utara, Atmansanjaya, bahwa tanah yang sekarang menjadi sengketa itu, sudah menjadi hak PT Pelindo, berdasarkan surat Badan Pertanahan Nasional (BPN), tahun l987.

Dan, tanah seluas 5 hektar itu, sejak tahun 1999, hak penggunaan kawasan pelabuhan diberikan pemerintah kepada perusahaan Hongkong, Hutchison Port Holding. Di mana kepemilikan JICT adalah 51 persen dipegang oleh Hutchison Port Holding, melalui anak perusahaannya Grosbeak Pte Ltd. Sementara itu, sisanya 49 persennya dikuasai Pelindo II.

Demi kepentingan perusahaan asing yang sudah menguasai saham Pelindo II, maka tak segan-segan menggusur tempat, yang selama menjadi tempat ritual itu dengan kekerasan. mhi.


Deputi Walikota Kandahar Tewas Ditembak Mati


Deputi walikota Kandahar, tewas ditembak sekelompok lelaki bersenjata saat sedang salat di sebuah masjid di kota itu. Azizullah Yarmal dan belasan jamaah lainnya sedang menunaikan shalat Isya ketika sekelompok lelaki bersenjata masuk ke masjid dan menembaknya.

Insiden itu terjadi pada Senin (19/4) malam. Para pelakunya langsung melarikan diri dengan menggunakan kendaraan. Aparat keamanan kota Kandahar menutup lokasi kejadian dan melakukan penyelidikan untuk mengetahui apa motif pembunuhan itu dan siapa pelakunya.

Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, namuan aparat keamanan Afghanistan meyakini pelakunya adalah kelompok militan Taliban.

Aksi penembakan terhadap deputi walikota Kandahar, Azizullah Yarmal merupakan insiden yang kesekian kalinya menimpa para pejabat pemerintahan Afghanistan di Kandahar, kota yang menjadi basis militan Taliban. Aksi-aksi kekerasan itu bertujuan untuk merongrong pemerintahan pusat, dengan cara meneror para pejabat pemerintahan dan merupakan bentuk hukuman Taliban terhadap pejabat pemerintahan yang menolak aturan yang diterapkan Taliban.

Serangan AS

Sementara itu, pasukan militer AS dilaporkan menembak sebuah kendaraan yang sedang melintas di timur provinsi Khost pada Selasa (20/4). Akibat serangan itu, empat orang tewas dan belasan warga sipil Afghanistan mengalami luka-luka.

Otoritas provinsi Khost menyatakan, seorang pengacara Afghan menjadi salah satu korban yang tewas dalam insiden itu. Sementara militer AS mengklaim pasukannya menembak karena sopir kendaraan tidak mempedulikan isyarat militer AS agar melambatkan kendaraannya. Pemerintah Afghanistan mengatakan akan melakukan invesitigasi atas penembakan tersebut bersama militer AS.

Selain oleh militan Taliban, banyak warga sipil Afghanistan yang tewas akibat serangan pasukan koalisi asing pimpinan AS. Data PBB menyebutkan, tahun 2009, jumlah warga sipil Afghanistan yang tewas mencapai 2.412 orang. Jumlah ini kemungkinan akan meningkat tahun ini karena makin meluasnya eskalasi kekerasan di Afghanistan, baik yang dilakukan oleh pasukan asing maupun yang dilakukan kelompok militan Taliban. (ln/prtv)



Senin, 12 April 2010

Diduga Membawa Ajaran sesat, Diusir Warga

Lombok Tengah - Seorang pria bernama Ali alias Syahdan, diusir dari kampung Kolak desa Mujur kecamatan Praya Timur Lombok Tengah. Pria yang mengaku dari pulau Bali tertsebut membawa ajaran Islam yang dinilai menyesatkan dan menyimpang dari ajaran agama Islam yang sebenarnya.

Kapolsek Praya Timur AKP. Murbayono menceritakan, adapaun ajaran yang diduga sesat itu seperti Sholat boleh tidak dilaksanakan, pembcaan Talqin saat pemakamkan boleh diabaikan dan zikir juga tidak perlu banyak. Disamping itu Pria ini juga menuding para tuan guru yang ada di Lombok Tengah tidak mengerti dengan ajaran islam.

“Sekarang pak syahdan itu diminta untuk tidak lagi menginjakkan kakinya di mujur. Ia nyatakan bahwa sholat boleh tidak dilaksanakan, dan kalau ada kematian tidak perlu adanya pembacaan talqin. Demikian juga zikir sedikit saja. Dan keterangan dari para Kiyai atau tuan guru dinilai bodoh. Dan hal inilah yang memicu kemarahan warga”jelas Kapolsek Praya Timur.

Lebih lanjut diceritakan bahwa sebelumnya pria yang mengaku bernama Ali ini telah mempegaruhi seorang tokoh agama setempat yaitu H.Ramdhan. Akibatnya H. Ramdahan harus diasingkan ke Kediri Lombok Barat. (Sading) -
http://primadonalombok.blogspot.com

Minggu, 11 April 2010

Kongres Homoseks dan Sensitivitas Penguasa

Sekali lagi indonesia di suguhi sebuah drama yang bernama kongres ILGA ( Internasional Lesbian, Gay Association ) yang Alhamdulillah gagal dilaksanakan di Surabaya. Kongres yang meng agendakan "persamaan hak-hak kaum marjinal" yang pada intinya adalah meminta pengakuan kepada masyarakat untuk memberi tempat kepada kaum lesbi, banci dan gay.

Dipilihnya Indonesia dalam hajatan kaum amoral ini bukan tanpa maksud dan tidak disengaja, Indonesia dipilih sebagai tempat oleh mereka disamping negara dengan jumlah muslim terbesar juga bagi warga Indonesia lesbi, gay dan kaum sejenisnya masih dianggap sebagai perbuatan yang hina dan terkutuk.

Ini tidak lepas dari skenario global kaum sekuler untuk menjadikan Indonesia jauh dari nilai-nilai agama dan adat ketimuran, mereka menginginkan indonesia menjadi negeri yang bebas tanpa aturan moral dan yang paling penting jauh dari nilai-nilai agama.

Hal ini bisa dibuktikan dengan sikap diamnya penguasa terhadap rencana kongres yang akan dilaksanakan oleh kaum-kaum menyimpang ini, mungkin bila umat Islam diam tidak bereaksi dan mengadakan penolakan, acara kongres ini berjalan lancar tanpa ada hambatan dari penguasa.

Ini menandakan penguasa telah kehilangan rasa sensitifitas bila berhubungan dengan kerusakan moral yang terjadi dimasyarakat, tapi sangat reaktif dan emosional bila menghadapi tuntutan kaum muslimin, sangat berbahaya bila keadaan ini terus berlanjut, penguasa dalam satu sisi melegalkan maksiat dalam sisi yang lain sangat represif dengan hal yang berbau Islam.

Bila hanya karena alasan HAM lalu para pelaku moral meyimpang ini berkeliaran di masyarakat dan menularkan penyakitnya, lalu kenapa penguasa menangkapi dan membunuh orang -orang yang tak bersalah dengan tuduhan teroris yang belum bisa dibuktikan, bukannya ini lebih melanggar HAM yang mereka dengung-dengungkan sendiri.

Tapi inti dari semua masalah adalah lemahnya hukum yang diterapkan di Indonesia, hukum yang bisa dipermainkan seenaknya sendiri, tergantung penguasa atau yang mempunyai harta untuk membeli hukum itu sendiri. hanya hukum Islamlah yang mampu menjawab semua kekacauan dan ketidak jelasan nasib Indonesia kedepan, karena hukum Islam bukan dibikin untuk pesanan orang atau kelompok tertentu, tapi sebuah aturan yang mengetahui jawaban-jawaban permasalahan yang menimpa umat manusia.

Karena selama ini kita bisa melihat dengan mata kepala sendiri bahwa hukum yang diterapkan di Indonesia tidak pernah memenuhi rasa keadilan terutama bagi kaum yang lemah, karena di Indonesia selain susah mencari makan juga susah untuk mencari keadilan.

Hal ini hendaknya jadi perhatian sebelum negeri ini hanya menjadi kenang-kenangan bahwa pernah ada di peta sebuah negeri yang bernama Indonesia, negeri yang makmur tapi hancur karena meninggalkan agama yang dianut oleh mayoritas penduduknya.

Semoga insiden diatas sebagai pelajaran bagi kita, bahwa selama ini ada yang salah dengan para petinggi negeri ini dalam kebijakan terhadap rakyatnya, yang tidak juga peka dan cenderung menutup mata terhadap kebathilan. yang lebih suka bila kerusakan moral menimpa rakyatnya daripada membawa masyarakatnya untuk hidup lebih baik lagi.

Maka masihkah kita berharap dan menjual aqidah kepada mereka, yang jelas-jelas telah berulang kali melecehkan kepercayaan kita sebgai muslim, hendaknya kita berlepas tangan dan mendakwah tauhid hingga mereka bertaubat dari kesalahan-kesalahan dalam mengurus negara ini.

“Dan sungguh Kami telah mengutus kepada setiap umat seorang rasul. (Mereka menyatakan): “Beribadahlah kepada Allah dan jauhilah thaghut””. (An Nahl: 36)

Wallahu a'lam bish-shawabi

Redaksi MuslimDaily, Jakarta

STIKES HAMZAR BUKA DUA PROGRAM STUDI

LOMBOK TIMUR - Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Hamzar yang terletak di Desa Mamben Daya Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur – NTB, pada penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2010/2011, membuka dua program studi yaitu S-1 Keperawatan dan program studi D-III Kebidanan.

STIKES Hamzar yang memiliki ijin dari Mendiknas nomor. 36 / D / O / 2009 dan ijin Depkes RI. No. HK.03.05/1/4/4953/2008, ini memiliki gedung kampus milik sendiri yang repsentatif dan dilengkapi dengan laboratorium, perpustakaan, media pembelajaran sesuai standar serta Hot Sort, asrama, lab komputer dan internet.
Sementara dalam program studi ilmu keperawatan S-1 dibagi dua yaitu regular atau jalu A yang menerima lulusan SMU atau sederajat, dengan kurikulum pendidikan yang dirancang untuk menghasilkan sarjana keperawatan dan Ners yang memiliki aspek kognitif, afektif dan psikomotor di bidang Keperawatan.
Selain itu para mahasiswa juga dibekali dengan penguasaan bahasa Inggris dan bahasa Arab untuk menghadapi era persaingan global yang dilandasi ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan nilai-nilai Islam.
Program pendidikan di jalur regular ini ditempuh selama 8 semester dengan gelar Akademik Sarjana Keperawatan (S.Kep) dan menempuh program profesi selama 2 semester dengan gelar Ners (Ns). Para lulusan Ners dapat mengaplikasikan ilmunya pada semua tatanan pelayanan kesehatan dan bidang pendidikan.
Dan untuk program jalur B atau alih jenjang bagi lulusan D III Keperawatan, terutama yang ingin meningkatkan kompetensi dengan 3 kali semester dan memperoleh gelar S.Kep dan menempuh program profesi selama 2 semester dengan gelar Ns.
Mengingat tingginya angka kematian ibu dan bayi di NTB, tentu memerlukan berbagai terobosan. STIKES Hamzar sebagai salah satu institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan yang ada di NTB turut berperan aktif dalam upaya mendukung pemerintah untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak.
Salah satu upaya dilakukan adalah dengan menyelenggarakan program pendidikan Diploma III (D-III) Kebidanan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan serta mempunyai sikap professional. Program setudi D-III ini kebidanan ini diselenggarakan untuk menghasilkan tenaga Ahli Madya Kebidanan, yang meliputi tiori, praktek laboratorium, praktik klinik dan praktik kerja lapangan yang didesain sedemikian rupa sehingga dapat diselesaikan selama 6 semester (3tahun) dan memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan (A Md Keb). Para lulusannya ini juga dipersiapkan untuk dapat menjalankan profesinya secara mandiri.
Dan bagi pembaca yang berminat untuk masuk STIKES Hamzar dapat mendaftar di kampus induk di Desa Mamben Daya-Lombok Timur, atau ke studio Radio Komunitas Primadona FM, Jln. Pariwisata 04 Ancak Desa Karang Bajo Kecamatan Bayan-Lombok Utara, Hp. 081 917 760 145. Email. ariprimadona@gmail.com.

Sabtu, 10 April 2010

Rokok Kemungkinan Mengandung Darah Babi

Anda mungkin sudah tahu sejumlah efek samping rukok bukan? sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa ada kemungkinan bahwa ada penggunaan darah babi digunakan dalam rokok, berita yang tentu saja mencengangkan umat Islam maupun kelompok agama lainnya, demikian koran Australia The Australian melaporkan pada hari Selasa 30 Maret.


Profesor Simon Chapman dari University of Sydney menyebutkan penelitian di Belanda baru-baru ini berhasil mengidentifikasi 185 industri berbeda yang menggunakan olahan dari babi, termasuk penggunaan hemoglobin dalam filter rokok, lapor The Australian.
Ajaran Islam dan yahudi melarang penggunaan babi dan olahan turunannya dalam berbagai produk makanan.
"Saya pikir bahwa nanti akan ada beberapa kelompok khususnya yang taat yang akan sangat ofensif mengenai penemuan bahwa ada produk babi dalam rokok ," ungkap Chapman.
Menurut studi baru-baru ini, hemoglobin babi atau protein darah, digunakan dalam rokok untuk membuat filter lebih efektif dalam menangkap bahan kimia berbahaya sebelum bisa masuk paru-paru seorang perokok.

Chapman mengatakan bahwa tidak ada cara pasti untuk mengetahui merek mana yang dengan pasti yang menggunakan hemoglobin babi.
Ketika mendaftarkan isi kandungan dari produk mereka, perusahaan rokok mengatakan bahwa ada "alat bantu pengolahan yang tidak signifikan ada, dan tidak mempengaruhi fungsional, produk jadi rokok tersebut.
"Hemoglobin babi ada dalam kategori itu dan karenanya tidak akan disebutkan dalam daftar tersebut."

Menurut sejumlah kalangan dari perusahaan rokok, bahwa pihaknya tidak perlu menyebutkan bahan rokoknya karena hal tersebut tidaklah penting.
"Jika Anda seorang perokok dan anda Islam atau Yahudi maka Anda mungkin ingin tahu dan tidak ada cara untuk mencari tahu," imbuh Chapman.
Memang tidak ada ayat khusus dalam Al Quran dan hadist yang mengharamkan rokok, namun sebagian besar ulama sepakat untuk mengharamkan rokok.

Seorang ulama senior Arab Saudi yang telah meninggal Syeikh Mohamed bin Saleh al-UShaimin berpendapat bahwa banyak ayat-ayat dari Quran mendukung larangan rokok. Beliau secara khusus menyebut sebuah ayat yang melarang menghambur-hamburkan uang dalam hal-hal yang tidak berguna dan orang-orang yang berbuat demikian disebut orang yang mubadzir dan teman dari syaitan.
Di Indonesia sendiri banyak kalangan berbeda pendapat terhadap rokok. Namun MUI juga telah menghramkannya meski untuk anak-anak. Sedangkan Muhammadiyah baru-baru ini resmi mengharamkan rokok.
[muslimdaily.net/alarby]

Rabu, 07 April 2010

Sahlan Rafiqi : Media Harus Berlaku Jujur


Makkah Al-Mukarromah,-
Ketua Pembina MTZOne, Ustad H. Sahlan Rafiqi Mashal ketika ditemui di kediamannya menyampaikan kepada rekan-rekan MTZone agar senantiasa berlaku jujur dan amanah dalam melaksanakan tugas sebagai wartawan media massa dan elektronik. Hal tersebut juga disampaikan oleh ust. Sahlan di hadapan sejumlah pelajar Ma'had Harom asal NTB. Beliau memandang akibat tidak jujur dan tidak amanahnya media dapat menyebabkan kesalahan informasi yang diterima oleh masyarakat. " Media harus berlaku jujur dan amanah dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat. Sehingga masyarakat benar-benar pham akan berita yang dsampaikan." ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sahlan juga tak lupa menyampaikan agar media tidak hanya sebagai pemberi informasi saja tetapi juga sebagai pemerstu ummat bukan sebaliknya. " Kita mengharapkan media sebagai pemersatu ummat bukan memecah belah ummat," tegasnya. Beliau juga menyampaikan ucapan selamat HUT Yayasan Maraqitta'limat yang ke-58 dan berdirinya Radio Al-Hamzar. Sahlan berharap dengan adanya radio tersebut masyarakat bisa menyerap informasi yang luas dan dapat menambah wawasa. ( rizal)

Senin, 05 April 2010

HUT Yamtia ke 58 Gelar Berbagai Kegiatan

LOMBOK TIMUR - Untuk menyemarakkan Hari Ulang Tahun (HUT) Yayasan Maraqitta’limat yang ke 58, berbagai kegiatan lomba sudah mulai dilaksanakan.

Kegiatan lomba seperti Posesni dibuka sejak jum’at malam (2/4) kemarin. Dan bersamaan dengan itu juga diadakan seminar Nasional pendidikan, dan seminar regional kesehatan.

”Selain kegiatan tersebut, HUT Maraqitta’limat yang akan berlangsung hari Ahad 25 April mendatang, juga akan diisi dengan muktamar Huimpunan Pemuda Maraqitta’limat (HPM). ”Insya Allah kami akan mengadakan muktamar HPM dalam waktu dekat ini”, tutur Ruhaeman SE, salah seorang pengurus pusat Yamtia.

Di bidang sosial, Yayasan Maraqitta’limat juga akan mengadakan, pengobatan geratis untuk 100 orang tua jompo, sunatan massal untuk 200 orang, pelayanan KB geratis Pasangan Usia Subur (PUS), pencegahan wabah demam berdarah (Fogging), tes golongan darah dan lain-lain.

Kegiatan HUT Yamtia ke 58 ini, akan diakhiri dengan pawai ta’arruf yang diikuti oleh semua elemen masyarakat yang jumlahnya puluhan ribu dengan menempuh jarak lebih kurang 2 km. pada hari yang sama, juga akan diresmikan Radio Maraqitta'limat Mediaswara dengan nama udara Radio Alhamzar.


Sementara acara puncaknya yang didisi dengan ceramah agama tersebut akan dpusatkan di konplek Pondok Pesantren Maraqitta’limat di Desa Mamben Lauq Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur.




Jumat, 02 April 2010

MTs. Maraqitta’limat Didik Siswa Hidup Irit


LOMBOK UTARA - Hidup irit dan sederhana merupakan salah satu ajaran agama. Pendidikan inilah yang sekarang mulai dikembangkan oleh para tenaga pendidik di Madrasah Tsanawiyah Maraqitta’limat (MTs-MT) Dusun Lenggorong Desa Sambik Elen Kecamatan Bayan-Lombok Utara.

Untuk mengaplikasikan hidup sederhana dan irit terhadap puluhan siswanya, kepala sekolah bersama guru lainnya, terus mendorong para siswanya untuk menabung belanjanya sedikit demi sedikit. “Kami menganjurkan mereka untuk menabung setiap hari di rumah, dan bila sudah kumpul nanti, sekolah akan menyimpannya di Bank terdekat”, tutur Hamdan, Kepala MTs-MT, ketika ditemui Yamtia di dikediamannya di Dusun Lenggorong (2/4) kemarin.

Menurut Hamdan, tujuan untuk menabung ini adalah untuk mengurangi beban para wali murid dan sekolah terutama biaya pada saat ujian akhir dan masuk ke SLTA. Karena selama ini setiap kali para siswa ujian atau mau masuk sekolah ke tingkat yang lebih tinggi, para wali murid selalu kesulitan biaya, sehingga tidak sedikit di antara mereka harus ngutang atau angkat ijon mente.

Melihat kondisi demikian, para gurupun berfikir untuk mencarikan solusi yang tepat, tentunya dengan belajar hidup sederhana dan irit serta menabung belanja sekolahnya setiap hari. “Alhamdulillah, sekarang sudah ada siswanya yang memiliki tabungan jutaan rupiah”, kata Hamdan.

Bersekolah di MTs-MT, lanjut Hamdan, tidak dipungut biaya sepeserpun, entah itu uang pembangunan atau BP-3, karena rata-rata yang siswanya adalah tergolong anak-anak yang kurang mampu. “Kami di sini (Mts-MT-red) tidak memungut biaya dan tanpa uang pendaftaran, yang penting persyaratan untuk masuk itu lengkap, seperti ijazah dan lainnya”, jelas Hamdan.

Selain mengajar sesuai dengan kurikulum, para siswanya juga dibekali dengan ilmu dakwah dan keterampilan. Dalam bidang dakwah setiap pagi sebelum jam pelajaran, para siswa secara bergantian menyampaikan kultum atau kuliah tujuh menit. Sementara di bidang keterampilan, siswanya dilatih untuk membuah pot bunga, bingkai foto dan miniatur-miniatur kecil, seperti miniatur berugak, masjid kuno dan beberapa kegiatan keterampilan lainnya.

Sayang, kemajuan ini belum didukung dengan fasilitas ruang belajar yang memadai. Padahal sekolah yang berdiri sejak tahun 2007 lalu ini, sudah memiliki kelas III, yang pada tahun ini merupakan tahun bersejarah bagi MTs-MT Lenggorong, karena merupakan ujian perdana bagi siswanya. “Tahun ini dapat dikatakan tahun bersejarah, karena siswa kami dapat mengikuti ujian perdana yang dilaksanakan beberapa hari lalu”, tutur Hamdan.

Pantauan Yamtia menunjukkan, bahwa MTs-MT yang terletak di pertigaan jalan Lenggorong ini baru memiliki dua kelas ruang belajar dan puluhan stel meja bangku. Sementara mubiler lainnya seperti almari, meja dan kursi guru belum ada. Akibatnya beberapa hasil keterampilannya masih berserakan disana-sini. “Kami membutuhkan tambahan dua ruangan, yaitu ruang belajar dan keterampilan serta ditambah dengan kantor guru dan mubiler”, kata beberapa guru yang mengajar.

Kendati banyak kekurangan, namun yang jelas tidak sampai mengganggu pelajaran siswanya, bahkan mereka cukup antusias untuk menerima pelajaran dari para gurunya yang sudah banyak S-1 ini. Demikian juga dengan para pahlawan tanpa tanda jasa ini (guru-red), tidak pernah mengendur semangatnya untuk mendidik kader-kader yang berguna untuk bangsa, Negara dan agama.

“Kekurangan fasilitas, bukan menjadi halangan untuk memajukan sebuah lembaga pendidikan dan kami para guru tidak terlalu terpengaruh untuk mendidik anak-anak. Hanya saja kami berharap ke pemerintah untuk bisa mengatasi kekurangan-kekurangan yang ada, termasuk masalah air bersih, karena di MTs-MT ini belum ada air bersihnya”, kata beberapa guru berharap. (M.Syairi)